Tugas Ilmu Al-Quran (IQ) tentang Nasikh Mansukh berupa Soal Jawab dan menyertakan rekaman, diupload ke Google Form dan Channel Youtube. Link tugas terkait presentasi aqsam al-quran terdapat di bawah.
Pertemuan 10:
resume materi, mengikuti diskusi, dan
mengerjakan tugas
FILE SOAL ABSTRAKSI
Jawablah pertanyaan di bawah ini
dengan jelas dan sistematis. Gunakan modul yang telah disediakan, terutama pada
tema materi pertemuan ke 10 tentang Nasikh Mansukh
- Jelaskan apa
yang dimaksud dengan nasikh mansukh dalam al quran?
- apa syarat
nasikh mansukh dalam al quran? jelaskan pendapat anda!
- tuliskan
contoh ayat nasikh mansukh dalam al quran lengkap dengan terjemah, minimal
2 ayat.
- Buatlah
rangkuman materi pertemuan ke 10 tentang Nasikh Mansukh
- Buatlah
video presentasi materi pertemuan 9, dan kumpulkan file video melalui link
berikut https://forms.gle/hCBcJs6gha6kHjRm7.
Jawaban:
1. Nasikh dalam al-Quran maksudnya adalah ayat yang menghapus keadaan
atau hukum suatu ayat sebelumnya. Mansukh adalah ayat yang dihapus keadaan atau
hukumnya oleh suatu ayat sesudahnya.
Dalial tentang nasikh mansukh adalah:
مَا نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ
بِخَيْرٍ مِنْهَا أَوْ مِثْلِهَا (البقرة ، ٢:١٠٦)
Ayat mana saja
yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan
yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. (QS.
Al-Baqarah, 2:106)
2. Syarat
nasikh mansukh adalah sebagai berikut :
a) Nasikh
harus terpisah dari mansukh.
b) Nasikh
harus lebih kuat atau sama kuatnya dengan mansukh.
c) Nasikh
harus berupa dalil-dalil syara’
d) Mansukh
tidak dibatasi pada suatu waktu
e) Mansukh
harus hukum-hukum syara’
3. Contoh ayat nasikh-mansukh adalah sebagai
berikut:
a) Surat Al-Mujadalah Ayat 12 dimansukh oleh Surat
Al-Mujadalah Ayat 13
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نَٰجَيْتُمُ ٱلرَّسُولَ فَقَدِّمُوا۟ بَيْنَ يَدَىْ
نَجْوَىٰكُمْ صَدَقَةً ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَأَطْهَرُ ۚ فَإِن لَّمْ
تَجِدُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Hai orang-orang
beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu
mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang
demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang
akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Mujadalah, 12)
ءَأَشْفَقْتُمْ
أَن تُقَدِّمُوا۟ بَيْنَ يَدَىْ نَجْوَىٰكُمْ صَدَقَٰتٍ ۚ فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوا۟
وَتَابَ ٱللَّهُ عَلَيْكُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ
وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Apakah kamu takut
akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan
pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah
memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah
kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadalah Ayat 13)
b. Surat Al-Baqarah Ayat 240 dimansukh oleh Surat Al-Baqarah
Ayat 234
وَٱلَّذِينَ
يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَٰجًا وَصِيَّةً لِّأَزْوَٰجِهِم
مَّتَٰعًا إِلَى ٱلْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ ۚ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ فِى مَا فَعَلْنَ فِىٓ أَنفُسِهِنَّ مِن مَّعْرُوفٍ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ
حَكِيمٌ
Dan orang-orang
yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri, hendaklah
berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya
dan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah
(sendiri), maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal)
membiarkan mereka berbuat yang ma'ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Baqarah Ayat
240)
Surat Al-Baqarah
Ayat 234
وَٱلَّذِينَ
يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَٰجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ
أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِىٓ أَنفُسِهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Orang-orang
yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah
para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari.
Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali)
membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat. (Al-Baqarah Ayat 234)
4. Kesimpulan dari materi ini adalah bahwa:
a) Nasikh adalah suatu ayat yang menghapuskan atau
membatalkan ayat lainnya, baik dari
segi keadaan atau hukumnya.
b) Mansukh adalah yang dihapus atau dibatalkan oleh nasikh.
c) Sebagian besar ulama (Jumhur) bersepakat adanya
nasikh berdasarkan nash Al Qur’an dan sunnah. Diantara nash atau dalilnya
yaitu Al-Baqarah ayat 106, sebagaimana pada jawaban nomor 1. Ulama yang tidak sependapat dengan ini diantaranya ialah Abu Muslim
al-Isfahani.
d) Nasikh mansukh itu ada dan
terjadi pada sebagian hukum-hukum syari’at semata-mata untuk kemaslahatan
ummat.
e) Nasikh mansukh terjadi pada penetapan hukum-hukum yang berhubungan dengan halal dan haram.
5. Video sudah dikirim ke link G-form
dan diupload ke Youtube:
0 comments:
Post a Comment