Tugas Mata Kuliah Ilmu Al-Quran (IQ)
Mata Kuliah Ulumul Quran
Ayat Muhkam dan Mutasyabih
Pertanyaan dan Jawaban tentang Maksud Ayat Muhkam dan Mutasyabih.
1. Apa yang dimaksud dengan Muhkam dan Mutasyabih? Jelaskan secara etimologi dan terminologi?
Jawaan:
Muhkam secara bahasa berasal dari kata ihkaam yang berarti kekukuhan, kesempurnaan, dan keseksamaan. Muhkam secara istilah adalah ayat- ayat yang maknanya sudah jelas dan tidak samar.
Sedangkan kata mutasyabih secara bahasa berasal dari kata tasyabuh yang berarti keserupaan dan kesamaan. Mutasyabih secara istilah adalah ayat-ayat yang maknanya belum jelas sehingga memerlukan pentakwilan untuk mengetahui maksudnya.
Di samping itu, ayat mutasyabih juga disebut sebagai ayat yang samar- samar. Biasanya, ayat-ayat mutasyaabihat berkaitan dengan sifat Allah Yang Maha Zhahir dan Maha Bathin. Dengan ini kita tidak diolehkan memahaminya secara literal dan menelannya mentah-mentah. Karena, jika dimaknai secara literal, akan memberikan pemahaman yang bahkan merancukan akidah.
2. Bagaimana cara mengetahui ayat-ayat mutasyabihat? Apa ciri-cirinya?
Jawaban:
Ada 2 cara. Pertama, denga cara tafwidl. Ssebagian ulama meyebutnya dengan istilah ta’wil ijmali atau yakwil secara global. Cara ini digunakan oleh sebagian besar ulama salaf pada tiga abad pertama Hijriah. Mereka meyakini bahwa maknanya bukanlah makna lahiriahnya yang merupakan sifat-sifat jism (sesuatu yang memiliki ukuran dan bentuk atau dimensi), tetapi memiliki makna yang layak bagi keagungan dan kesucian Allah tanpa menentukan apa makna tersebut. Mereka mengembalikan dan menyesuaikan makna ayat-ayat mutasyabihat kepada ayat-ayat muhkamat serta meyakini bahwa ayat-ayat mutasyabihat tersebut tidak mengandung makna yang bertentangan dengan makna ayat-ayat muhkamat.
Kedua, degan cara ta’wil. Sebagian ulama menyebutnya dengan istilah ta’wil tafshili atau takwil secara terperinci. Cara ini digunakan oleh sebagian besar ulama khalaf yang hidup setelah tiga abad pertama Hijriah. Mereka menakwil atau memaknai ayat-ayat mutasyabihat secara terperinci dengan menentukan makna-maknanya sesuai dengan penggunaan kata tersebut dalam bahasa Arab serupa halnya dengan ulama salaf, mereka tidak memahami ayat-ayat tersebut dengan makna lahiriahnya.
Cara ta’wil ini sangat tepat dan bijak untuk diterapkan, terutama ketika dikhawatirkan terjadi goncangan aqidah di kalangan orang-orang awam demi untuk menjaga dan membentengi mereka dari keyakinan tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Cara ini juga digunakan oleh sebagian ulama salaf seperti Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Sufyan ats-Tsauri, Ahmad bin Hanbal, al-Bukhari dan lainnya.
3. Berikan contoh ayat muhkamat dan mutasyabihat, masing-masing tujuh ayat!
Jawaban:
Terlampir
4. Coba anda jelaskan keterkaitan antara muhkam dan mutasyabih dengan dalam tafsir Quran!
Jawaban:
Mengenai ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat ini terdapat 3 pendapat:Ketiga: yang paling kuat adanya muhkam dan mutasyabih, karena kedua ayat tersebut di atas. Sebab, maksud uhkimat ayatuhu dalam ayat di bawah ini menjelaskan tentang kesempurnaan al-Qur'an tidak adanya pertentangan antar ayat-ayatnya. Sedangkan maksud mutasyabih dalam kebenaran, kebaikan dan kemu'jizatan.
5. Buatlah Resume modul Ilmu Quran Pertemuan Ke 5 tentang muhkam dan mutasyabih.
Jawaban:
Muhkam secara bahasa berasal dari kata ihkaam yang berarti kekukuhan,
kesempurnaan, dan keseksamaan. Muhkam secara istilah adalah ayat- ayat yang
maknanya sudah jelas dan tidak samar.
Contoh Ayat
Muhkam:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya:
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan
seorang perempuan dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal”. (QS. Al-Hujarat: 13).
Sedangkan
kata mutasyabih secara bahasa berasal dari kata tasyabuh yang berarti
keserupaan dan kesamaan. Mutasyabih secara istilah adalah ayat-ayat yang
maknanya belum jelas sehingga memerlukan pentakwilan untuk mengetahui
maksudnya.
Contoh Ayat Mutasyabih:
الرَّحْمَنُ
عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Artinya:
“ Yaitu Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas Arsy”. (QS.Thaha: 5).
Di samping itu,
ayat mutasyabih juga disebut sebagai ayat yang samar- samar. Biasanya,
ayat-ayat mutasyaabihat berkaitan dengan sifat Allah Yang Maha Zhahir dan Maha
Bathin. Dengan ini kita tidak diolehkan memahaminya secara literal dan
menelannya mentah-mentah. Karena, jika dimaknai secara literal, akan memberikan
pemahaman yang bahkan merancukan akidah.
6. Selamat Mengerjakan!
0 comments:
Post a Comment