Blog arsip tugas kuliah dan berkas kerja duktik

tugasduktik.blogspot.com

  • Welcome to menu 1

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

  • Welcome to menu 2

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

  • Welcome to menu 3

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

  • Welcome to menu 4

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

  • Welcome to Menu 5'

    Selamat datang di blog kami. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang berarti.

Jul 15, 2023

Pengertian dan Contoh Identitas Nasional, Tugas PKn

Pengertian dan Contoh Identitas Nasional, Tugas PKn Semester 2 FITK, Tugas Kuliah



Soal:

Jelaskan apa yang dimaksud dengan identitas nasional dan bagaimana cara mempertahanknnya?

Jawaban:

Identitas Nasional adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa dan secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Contoh identitas bangsa Indonesia seperti: bendera kebangsaan yaitu: Saka Merah Putih, lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya, bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia, lambang negara, yaitu Burung Garuda.

Kemudian untuk mempertahankan identitas-identitas nasional tersebut harus dijaga oleh semua unsur bangsa, dari masyarakat terendah hingga pemangku jabatan tertinggi di dalam kenegaraan. Di dalam UUD 1945 sudah terdapat aturan mengenai instrumen-instrumen yang dikategorikan sebagai identitas nasional negara Indonesia. Diatur pula, lembaga penanggung jawab utamanya agar tetap dimiliki oleh bangsa dan tidak direbut bangsa lain. Kendati demikian, kita dapat ikut serta mempertahankannya sesuai kapasitas kita. Oleh karena itu kami menitip pesan sebagai usulan pribadi sebagai berikut:

1. Pertahankan Mapel dan Makul PKn, kawal dan evaluasi terus materinya supaya selalu relevan dengan problematika dan kebutuhan bangsa.

2. Kampanyekan melalui akun sosmed resmi pemerintah, kementrian, dinas, dan setiap instansi. Kalau perlu, update sebagai status serajin yang uplod joget-joget tak jelas itu.

3. Buat lomba atau kompetensi pada setiap ada hari besar nasional. Kalau perlu, siapkan hadiahnya melebihi koin yang diperuntukkan bagi pemilik top viewer.

4. Mari kita bikin status kebangsaan di akun sosmed kita, setidaknya 1 saja.

5. Bismillah.


-----
Share:

Jul 14, 2023

Tujuan Metodologi Studi Islam, Tugas MSI

Tujuan Metodologi Studi Islam, Tugas MSI Semester 2 FITK


Assalamu'alaikum.w.w.
Bpk/ibu mahasiswa sekalian, pada pertemuan ini kita akan berdiskusi mengenai tujuan mempelajari Metodologi Studi Islam yang didasarkan dengan QS. Al-Baqarah ayat 208 dan QS. Al-Anbiya ayat 107. Berikan tanggapan Bpk/ibu berdasarkan pemahaman atas dua ayat tersebut.

Presensi dilihat berdasarkan keaktifan dari tanggapan yang disampaikan di Portal. Terimakasih.

Tanggapan:

Wa'alaikum salam war. wab.

Allah SWT berfirman dalam QS al Baqarah : 208

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.

Allah SWT berfirman dalam QS al Anbiya' : 107

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

Secara spesifik, ayat pertama di atas tidak menyampaikan tujuan metodologi studi islam. Tetapi di dalamnya terkandung anjuran atau perintah untuk mempelajarinya. Karena apabila seseorang masuk islam secara menyeluruh maka dia akan menemukan pelajaran2 berharga dalam kehidupan, termasuk metodologi studi islam.

Adapun ayat kedua di atas sangat tepat untuk dijadikan landasan tujuan metodologi studi islam. Karena puncak dari kesempurnaan islam seseorang apabila ia telah mencapai derajat sebagai rahmat bagi semesta, atau bermanfaat bagi seluruh alam. Dan derajat ini bisa diperoleh dari tempaan ilmu dan latihan komprehensif yang diantaranya melalui metodologi studi islam.

Begitulah tanggapan dari saya.

Trimakasih.
Share:

Jul 13, 2023

Arti Akhlak dan Tasawuf, Tugas AT

Arti Akhlak dan Tasawuf, Soal dan Jawaban Tugas Kuliah
AKHLAK DAN TASAWUF
semester 2
FITK



SOAL

Sebelum Kita berdiskusi tentang "Tugas Utama Manusia", kita review dulu materi pertemuan pertama terkait "pengertian Akhlak Tasawuf"

Kalau ada seorang kaya, mendengarkan pengajian da’i kondang menjelaskan hikmah infaq, lalu orang tersebut kemudian tertarik dan secara spontan memberikan uang satu juta rupiah untuk didermakan, dari pengertian akhlak yang ada dalam materi minggu lalu kira-kira masuk kategori akhlak apa tidak? kalau iya kenapa, kalau tidak juga kenapa, jelaskan!

JAWABAN:

Sesuai materi pada modul, dan sesuai dengan definisi akhlak menurut imam al Ghazali, sikap orang kaya seperti yang dianalogikan di atas tidak dikategorikan akhlak. Karena akhlak adalah sifat yang sudah tertanam atau mendarah daging dalam diri seseorang sehingga tercermin dalam sikap kesehariannya dan spontan terjadi pada tindakannya tanpa adanya sugesti atau motivasi dari orang lain lagi, termasuk penceramah seperti contoh di atas.

Trimakasih.
Share:

Jun 27, 2023

Doc. Surat Permohonan Perbaikan Akta Kelahiran

Contoh Permohonan Perbaikan Akta Kelahiran

Surat Permohonan Perbaikan Akta Kelahiran



Tanjung Permai, 27 Juni 2023
Perihal : Permohonan perbaikan
Akta Kelahiran *)

Kepada Yth :
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kab. Tanjung Permai
Di –
Tempat

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a: MUHAMMAD YUNUS
Tempat/Tgl. Lahir: TANJUNG PERMAI, 19 – 09 - 1999
Pekerjaan: MAHASISWA/PELAJAR
Alamat: JL. KEONGMAS RT 007 RW 005 DS. RAMAH SARI KEC. RUKUN SENTOSA

Dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak kiranya berkenan menerbitkan Akta kedua sehubungan dengan adanya permohonan perbaikan Akta Kelahiran.

*) pada akta pertama atas nama: MUHAMAD YUNUS
- Semula tercantum: MUHAMAD YUNUS

- Diganti menjadi: MUHAMMAD YUNUS
- Semula tercantum: TUNJANG PERMAI
- Diganti menjadi: TANJUNG PERMAI

dengan alasan sebagai berikut :
Data di Kartu Keluarga dan Ijazah berbeda dengan data di Akte Kelahiran.

Demikian permohonan disampaikan, atas perkenan bapak diucapkan terima kasih.

Pemohon,

MUHAMMAD YUNUS

Saksi 1 : NIK : 1209056002020001
Nama : SOLIHIN

Saksi 2 : NIK : 1301072312010001
Nama : RAHMANI

Link download Surat Permohonan Perbaikan Akta Kelahiran

Download Doc.

Download PDF

Share:

Contoh Surat Pemberhentian Kerja

Inilah Contoh Surat Pemberhentian Kerja


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
YAYASAN AMAL BAKTI
DESA SUKA MAJU KECAMATAN PERMAI
KABUPATEN JAYA WIJAYA
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : 021/YAM.B.1/06/2023
Perihal : Surat Pemberhentian Kerja
Lampiran : -

Kepada Yth.
Saudara Abdul Wahhab, S.Pd
Di-
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Silaturrahim kami sampaikan, semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin.

Terkait Surat Pengunduran Diri yang diajukan Saudara, tertanggal 24 Juni 2023, bersama ini kami atas nama Ketua Yayasan Amal Bakti menyampaikan bahwa pengajuan tersebut sudah kami terima. Bersama ini pula kami menetapkan keputusan untuk memberhentikan Saudara sebagai anggota yayasan dikarenakan Saudara mengikuti seleksi Calon Peragkat Desa / Ketua BPD di Desa Suka Maju.

Dengan demikian maka terhitung sejak tanggal surat ini dibuat, hubungan kerja Saudara dengan Yayasan dinyatakan berakhir. Hal-hal yang berkenaan dengan hak dan lain-lain akan diselesaikan sesegera mungkin. Selanjutnya kami atas nama seluruh pengurus Yayasan mengucapkan terimakasih atas pengabdian Saudara selama ini.

Demikian Surat Pemberhentian ini, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Suka Maju, 27 Juni 2023

Ketua Yayasan Amal Bakti,

( MUHAMMAD AMIN )



Share:

Dec 25, 2022

Tugas IPI, Esai Transformasi Pesantren Ke Perguruan Tinggi

TUGAS IPI, MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN, 
TRANSFORMASI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM INDONESI DARI PESANTREN KE PERGURUAN TINGGI

Tugas IPI, Esai Transformasi Pesantren Ke Perguruan Tinggi

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional dengan metode pengajaran klasik yang sudah ada sejak Indonesia belum memprolamirkan sebagai negara merdeka. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan keadaan, maka pesantren melakukan berbagai penyesuaian sistem pengajaran dan transformasi administratif edukatif. Namun, transformasi perubahan di pesantren tidak pernah meninggalkan fungsi utamanya.

Pada awalnya, pesantren mempunyai dua fungsi. Pertama, melakukan dakwah menyebarkan agama Islam. Kedua, berperan sebagai benteng pertahanan umat dalam bidang ilmu dan akhlak. Sejalan dengan dua fungsi tersebut, materi yang diajarkan di pesantren semuanya terdiri dari materi agama yang diambil dari kitab-kitab klasik berbahasa Arab atau lebih dikenal dengan kitab gundul atau kitab kuning. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki indigenous (akar kuat) pada masyarakat muslim Indonesia, ditengarai mampu menjaga dan mempertahankan keberlangsungan sistem dan model pendidikan yang dimiliki.

Pesantren pada umumnya bersifat mandiri, tidak tergantung kepada kebijakan pemerintah. Sehingga pesantren bisa memegang teguh kemurniannya sebagai lembaga pendidikan Islam. Kendati demikian, pesantren tidak menampik adanya kebijakan pemerintah selama tidak ada sesuatu yang bertentangan dengan syariat Islam. Pesantren juga menanamkan prinsip untuk mengamalkan kaidah tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Artinya, santri harus bisa memberi, bukan hanya menerima, baik dari segi ilmu maupun materi atau harta.

Akhirnya, santri tidak hanya dididik supaya menjadi seseorang yang mengerti ilmu agama saja, akan tetapi juga diberikan keterampilan kepemimpinan yang alami tapi mumpuni. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mandiri (Muh. Idris Usman Jurnal Al Hikmah Vol. XIV). Sikap yang ditanamkan ke dalam diri santri, baik berupa kesederhanaan, ketekunan, kebersamaan, kesetaraan, dan sikap positif lainnya selalu dijaga dalam tradisi alaminya. Modal inilah yang diharapkan melahirkan masyarakat berkualitas dan mandiri sebagai bentuk partisipasi pesantren dalam menyukseskan tujuan pembangunan nasional sekaligus berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa sesuai yang diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945.

Setelah Indonesia merdeka, pesantren tumbuh dan berkembang dengan pesat. Ekspansi pesantren juga bisa dilihat dari pertumbuhan pesantren yang semula hanya berupa lembaga pendidikan tradisional kemudian berkembang menjadi lembaga pendidikan yang maju. Bahkan kini pesantren bukan hanya milik organisasi tertentu tetapi milik umat Islam Indonesia. (Hanun Asrohah).

Masih tercatat dalam sejarah, Pada waktu Mr. R. Soewandi menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pernah dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang diketuai Ki Hajar Dewantoro. Panitia ini berhasil menetapkan keputusan yang dalam laporan panitia tanggal 2 Juni 1946, dinyatakan bahwa pengajaran di pondok pesantren dan madrasah perlu untuk dipertinggi dan dimodernisasi serta diberi bantuan biaya.

Kemudian pada saat K.H. A. Wahid Hasyim menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, beliau melakukan pembaruan pendidikan agama Islam melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 3 tahun 1950, yang menginstruksikan untuk memasukkan pelajaran umum di madrasah dan memasukkan pelajaran agama di sekolah umum negeri/swasta. Dampak dari instruksi menteri tersebut semakin mendorong pesantren lebih ekspansif dalam mengemban amanahnya di bidang pendidikan. Alhasil, pesantren mengadopsi madrasah ke dalamnya. Pesantren juga membuka cabang kelembagaan dan fasilitas-fasilitas kependidikan bagi masyarakat umum.

Pesantren tidak hanya mengadopsi madrasah tetapi juga mendirikan sekolah-sekolah umum bernuansa religi. Pengetahuan agama dan umum mulai berimbang, seperti halnya di sekolah umum lainnya. Hal ini membuat akses santri untuk melanjutkan pendidikan semakin leluasa karena sudah setara dengan sekolah-sekolah umum di luar pesantren. Seperti saat ini, dimana-mana banyak kita temui pesantren memiliki lembaga pendidikan umum mulai TK, SD, SMP, SMA dan SMK, di samping MI, MTs, dan MA.

Pada tahun 2001 pesantren mulai merambah ke jenjang pendidikan kesarjanaan dengan mendirikan perguruan tinggi. Pada tahun ini, Pesantren Kalibeber Wonosobo, Jawa Tengah mendirikan Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ). Kemudian pada tahun 2008 dibuka Program Pascasarjana bidang studi Pendidikan Islam dan studi Ilmu Al-Qur’an. Satu tahun berikutnya, yakni pada tahun 2009, mahasiswa UNSIQ sudah mencapai lima ribu orang, terakomodir dalam beberapa fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Ekonomi, Akademi Keperawatan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Syariah dan Hukum Islam serta Program Pascasarjana. Hal ini juga dilakukan oleh pesantren-pesantren lain di Indonesia, seperti pesantren yang berada di bawah naungan Darud Dakwah wal-Irsyad, berhasil membuka Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI).

Lebih-lebih, sejak tahun 2005, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren setiap tahunnya memberikan beasiswa kepada 500 santri yang berprestasi untuk mengikuti pendidikan sarjana di Universitas Indonesia, Insitut Teknologi Bandung, Insitut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, Insitut Teknologi Surabaya, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Tak hanya itu, Perguruan Tinggi Swasta pun turut serta memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi, utamanya penghafal Al-Qur’an. Maka antusias santri untuk melanjutkan ke perguruan tinggi semakin meningkat, sejalan dengan pertumbuhan jumlah pesantren dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data laporan Departemen Agama Republik Indonesia, Pada tahun 1978 jumlah pesantren dan santri berkembang pesat berjumlah Pada tahun 1978 diseluruh Indonesia terdapat 3.321. Pada tahun 1980 jumlah pondok pesantren yang terdata sebanya 5.500. Menurut Zarkasyi AS, M.A, jumlah pondok pesantren yang terdata pada tahun 1985 berjumlah 6.239. Pada tahun 1997 jumlah pesantren tercatat sebanyak 9.388. Kemudian Data Departemen Agama tahun 2001 menunjukan jumlah pesantren seluruh Indonesia mencapai 11.312. Berdasarkan data Departemen Agama tahun 2015/2016 tercatat jumlah pesantren sebanyak 16,015. Dan catatan Kementerian Agama (Kemenag) hingga April 2022 menunjukkan jumlah pesantren di Indonesia sebanyak 26.975.

Sebagai suatu lembaga pendidikan yang hidup di tengah arus modernisasi, agar eksistensinya tetap bisa dipertahankan, pesantren seakan diberi PR oleh tuntutan-tuntutan hidup santrinya agar mampu membekali mereka dengan keahlian. Oleh karena itu pesantren harus responsif dan aktif sebagai penggerak di dalam berbagai macam pendidikan ekstra dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan. Tujuan pendidikan pesantren adalah terbentuknya manusia yang memiliki kesadaran setinggi-tingginya akan pendidikan Islam yang bersifat menyeluruh, dilengkapi dengan pendidikan umum, serta kemampuan untuk mengadakan respons terhadap tantangan dan tuntutan hidup dalam konteks ruang dan waktu di abad sekarang dan akan datang.

Menurut Azyumardi Azra, konsep pendidikan Islam menyangkut tiga hal penting: 1. tujuan pendidikan Islam; 2. kurikulum pendidikan Islam; 3. demokratisasi pendidikan Islam. Kemudian, modernisasi pendidikan Islam berkaitan dengan: 1. Input dari masyarakat ke dalam sistem pendidikan. 2. Ideologi normatif; 3. Mobilisasi politik; 4. Mobilisasi ekonomi; 5. Mobilisasi sosial; 6. Mobilisasi kultur. Selanjutnya, pendidikan Islam memperhatikan: 1. Output bagi masyarakat. 2. Perubahan sistem nilai; 3. Output politik; 4. Output ekonomi; 5. Output social; dan 6. Output kultural. Maka, relevansi pemikiran Azra tentang modernisasi pendidikan Islam dengan pendidikan nasional adalah bahwa pendidikan agama Islam merupakan kurikulum wajib untuk diberikan. Jika pendidikan agama Islam tidak diberikan, berarti tujuan pendidikan nasional tidak akan pernah tercapai secara maksimal.

Share:

Tugas Esai IPI, Transformasi Lembaga Pendidikan Islam

Tugas Esai Ilmu Pendidikan Islam IPI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 
TRANSFORMASI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI MASA RASULULLAH SAW, MASA ABBASIYAH, DAN SEKARANG

Tugas Esai IPI, Transformasi Lembaga Pendidikan Islam

Pendidikan Islam selalu menarik untuk dibicarakan. Ada banyak hal yang perlu dibahas, ada banyak kisah untuk diulas. Maka pendidikan Islam selalu hangat dalam obrolan dan aktual dalam pemberitaan. Tak jarang orang yang notabene non-muslim pun tertarik dengan pendidikan Islam, bahkan agama Islam.

Mengenai pendidikan Islam, J Pedersen dalam judul tulisannya, Madrasa in Encyclopaedia of Islam menyebutkan bahwa sejak kemenangan umat Islam pada Perang Badar, Nabi Muhammad Saw mengirimkan beberapa orang dari penduduk kota Makkah untuk mengajarkan keterampilan menulis kepada penduduk kota Madinah.

Nabi SAW juga mengirimkan guru pengajar Al-Quran dari kalangan Sahabat. Namun kegiatan belajar mengajar pada saat itu belum dilaksanakan dalam sebuah lembaga pendidikan yang terorganisir seperti sekarang ini.

Kegiatan belajar mengajar pada masa awal kekuasaan Islam dilakukan di masjid-masjid, dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil yang disebut "halaqah". Halaqah merupakan sistem belajar mengajar tanpa menggunakan kelas, bangku, meja, dan papan tulis. Unsur-unsurnya terdiri dari guru, murid, dan materi pelajaran. Sistem pembelajarannya tidak menggunakan sistem baca tulis, melainkan dengan hafalan. Tulisan hanya dipergunakan seperlunya dalam menulis ayat Al Quran, sedangkan hadis Nabi SAW, pada waktu itu, tidak diperkenankan ditulis.

Perkembangan pendidikan pada masa dinasti Abbasiyah cukup pesat karena bidang pendidikan mendapat perhatian yang sangat besar. Sekitar 30.000 mesjid di Baghdad difungsikan sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran pada tingkat dasar. Perkembangan sistem pendidikan dibagi dua tahap. Tahap pertama (awal abad ke-7 M sampai dengan abad ke-10 M). Perkembangannya terjadi secara alamiah, disebut sebagai sistem pendidikan khas Arabia. Kemudian pada tahap kedua (abad ke-11 M) kegiatan pendidikan dan pengajaran diatur oleh pemerintah. Pada masa ini sudah dipengaruhi unsur non-Arab. (Zuhairini, Moh. Kasiran, dkk., 1985).

Di samping itu, Al-Manshur, termasuk khalifah Abbasiyah yang ikut andil dalam membangkitkan pemikiran demi kemajuan pendidikan, dia mendatangkan begitu banyak ulama cendikia dari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan ke Baghdad. Dia juga mengirimkan utusan untuk mencari buku-buku ilmiah dari negeri Romawi lalu mengalihkan ke bahasa Arab. Pada masa ini banyak bermunculan para ilmuan dan cendikiawan sehingga membuat ilmu pengetahuan semakin maju.

Selain minat masyarakat yang semakin meningkat untuk mempelajari ilmu pengetahuan juga semakin berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seiring perkembangan ini maka diperlukan guru yang lebih banyak, sarana dan prasarana yang lebih lengkap, serta pengaturan administrasi yang lebih teratur. Untuk mengakomodir semua keperluan ini dibutuhkan suatu lembaga yang bersifat formal, yaitu: Madrasah. Madrasah muncul sebagai kelanjutan dari pengajaran dan pendidikan yang telah berlangsung di mesjid-mesjid dan tempat lainnya.

Metode pendidikan dan pengajaran yang digunakan pada masa ini dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: (Samsul Nizar, 2008: 114). Pertama, Metode Lisan, berupa dikte (imla’), ceramah (al-sama), qiraat, dan diskusi. Kedua, Metode Menghafal, merupakan ciri-ciri umum pendidikan masa ini. Murid-murid harus membaca berulang-ulang pelajarannya sehingga mereka hafal. Hal ini pernah dinyatakan oleh Imam Hanafi bahwa seorang murid harus membaca suatu pelajaran berulang kali sampai dia menghafalnya. Sehingga, murid bisa mengkontekstualisasikan kembali pelajaran yang dihafalnya. Ketiga, Metode menulis, dianggap metode yang paling penting pada masa ini. Metode ini dapat disebut sebagai metode pengkopian karya-karya ulama. Metode ini juga, sebagai alat penggandaan buku-buku teks, karena pada masa ini belum ada mesin cetak dan fotocopy.

Sebagai kesimpulan, untuk menyebutkan pendidikan Islam sebagai suatu konsep, ternyata tidak ada istilah yang syamil dan baku.

Madrasah pada awalnya dapat dianggap sebagai hasil perkembangan dari institusi sebelumnya. Namun demikian, madrasah selanjutnya tidak selalu harus memiliki penekanan yang sama dengan institusi lainnya. Karena itu, madrasah tidak harus mematikan bibitnya, melainkan dapat tumbuh bersama-sama dan saling mlengkapi, dengan institusi pendidikan Islam yang lain.

Seperti sejarah pertumbuhan dan perkembangan madrasah di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan aspek kehidupan masyarakatnya. Diantara aspek yang dapat dikatan menonjol dalam mempengaruhi perkembangan madrasah itu sejak masa klasik ialah aspek politik dan pemikiran keagamaan. Karena itu, melihat sejarah madrasah bukanlah semata-mata sejarah kelembagaan pendidikan islam, tetapi juga sejarah politik dan pemikiran keagamaan. Dua faktor yang melatarbelakangi pertumbuhan madrasah di Indonesia secara konkrit adalah pengaruh pembaharuan pemikiran islam seperti jamaluddin al-Afghani dan Muhammad abduh.

Selanjutnya adalah desakan politik pendidikan Kolonial, kolonialisme dapat dikatakan ikut memberi sumbangan bagi pertumbuhan madrasah atau sekolah islam di Indonesia karena kebijakan mereka yang menawarkan pola pendidikan yang berbeda dengan sistem pendidikan tradisonal.

Perkembangan madrasah yang cukup pesat sejak akhir abad 19 dirasakan sangat berperan bagi terbentuknya kelompok terdidik muslim di Indonesia.kenyataan ini sampai akhir decade 1990-an telah ikut menentukan pola hubungan antara agama dan negara bersifat simbiotik. Keterlibatan umat islam terdidik, dalam tingkat yang cukup penting kedalam jabatan-jabatan politik menunjukan hal tersebut. (Madrasah karya Maksum).

-------------

Share:

Top Sepekan

Tag Labels